Memilih Botol Susu Bayi yang Aman

Memilih Botol Susu Bayi yang Aman

Saat ibu mengunjungi toko perlengkapan bayi, dan mendatangi gang penjaja botol susu bayi, ibu mungkin akan dihadapkan pada dilema untuk memilih botol susu mana yang tepat digunakan sang buah hati tercinta. Memang, memilih wadah tempat menyimpan dan menyajikan makanan bayi sama peliknya dengan memilih makanan dan minuman bayi itu sendiri. Terlebih, ada begitu banyak variasi model, kesemuanya tampil dengan warna-warni dan bentuk yang sama menggemaskannya. Namun, jangan terkecoh oleh tampilan luarnya saja ya, bu.

 

Yang harus Anda perhatikan sebelum menentukan botol susu bayi yang tepat, selain warna, bentuk dan ukurannya, adalah kandungan zat-zat pembentuk botol bayi tersebut. Beberapa botol bayi terbuat dari polikarbonat atau bahan plastik, dan mengandung bisphenol A (BPA). Fungsi dari BPA sendiri adalah untuk membuat botol susu terasa kaku. Namun, zat tersebut ternyata membawa petaka bagi kesehatan bayi Anda.

 

Awalnya, BPA banyak digunakan dalam pembuatan botol dan peralatan makan bayi. Selain fungsi pengerasan bahan plastik seperti yang telah diungkapkan di atas, awalnya BPA diyakini dapat mencegah timbulnya bakteri dan karat pada botol. Namun ternyata, beberapa penelitian, termasuk penelitian dari The National Institute of Health dan The Environmental Protection Agency di Amerika Serikat, menemukan bahwa, BPA mempengaruhi hormon yang mendukung perkembangan otak, sistem reproduksi, serta sistem kekebalan tubuh bayi. Bahan ini juga dikatakan bertanggung jawab atas meningkatnya risiko dan angka kejadian obesitas, diabetes dan pubertas dini pada bayi. Tak hanya itu, pada tahun 2011, jurnal Environmental Health Perspective juga menemukan bahwa, dalam botol plastik, terkandung kurang lebih 30 bahan kimia berbahaya, dan BPA adalah salah satu di antaranya.

 

Nah, untuk mengurangi risiko zat kimia toksin yang terkandung pada botol susu bayi, Anda dapat mengikuti pedoman berikut ini:

 

  • Anda dapat memilih botol susu bayi yang terbuat dari beling atau kaca. Meskipun kaca memiliki beberapa kelemahan, seperti mudah retak dan pecah, terutama ketika dipanaskan untuk proses sterilisasi, namun material kaca relatif lebih aman jika digunakan sebagai wadah penyimpan dan penyaji makanan. Namun, pastikan agar Anda tidak lagi menggunakan botol kaca segera setelah Anda menemukan retak atau pecah pada permukaannya, ya. Sebab, dikhawatirkan pecahan kaca akan tercampur ke dalam susu bayi, dan pastinya membawa bencana jika sampai tertelan dan masuk ke dalam sistem pencernaan si kecil.

 

  • Jika memilih botol susu yang terbuat dari bahan plastik, selain memilih bahan yang bebas BPA, juga pilih yang berlambang segitiga dengan nomor #2 (HDPE), #4 (LDPE) dan #5 (PP). Carilah lambing-lambang tersebut pada bagian bawah botol. Lambang tersebut menandakan bahwa, botol terbuat dari bahan polypropylene atau polyethylene yang terbukti tidak mengandung karsinogen atau zat penyebab kanker.

 

  • Lengkapi botol susu bayi dengan regulator antisedak, yang mengatur aliran susu pada bayi.

 

Salam,

KALBE e-Store