Banyak orang merasa jijik dengan tikus karena penampakannya yang gelap dan berbulu. Tapi tak hanya penampilannya, tikus ternyata juga tidak disukai karena dapat membawa penyakit. Salah satunya adalah penyakit yang terdapat dalam kencing tikus. Nah, sebaiknya Anda mengenal penyakit dari kencing tikus ini agar bisa mencegah penularannya. Yuk simak artikel ini!
Dalam bahasa medis, penyakit dari kencing tikus disebut sebagai Leptospirosis. Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini. Selain melalui tikus, bakteri leptospira sebenarnya dapat dibawa oleh hewan rusa, kelinci, anjing, sapi, maupun babi. Bakteri leptospira dapat hidup dan berkembang biak dalam waktu yang lama pada ginjal keempat hewan tersebut.
Cara penularan penyakit ini dari hewan ke manusia cukup beragam. Anda dapat terkena leptospirosis dengan meminum air yang terkontaminasi bakteri leptospira. Bakteri juga dapat masuk saat Anda melakukan kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi. Bakteri leptospira dapat masuk melalui luka, mata, hidung, dan mulut. Selain itu, risiko terjangkit wabah kencing tikus dapat terjadi jika Anda mengunjungi suatu lokasi yang sedang menghadapi epidemi leptospirosis.
Tanda-tanda penyakit leptospirosis memang menyerupai tifus, demam berdarah, dan influenza. Bahkan leptospirosis dan demam berdarah memiliki area penyebaran yang mirip, yaitu area yang banyak genangan air. Namun Anda perlu mewaspadai leptospirosis jika mengalami gejala berikut ini:
Jika Anda menemukan gejala-gejala tersebut, sangat disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan dengan dokter. Sebab gejala tersebut dapat terjadi hingga 2 hari hingga 4 minggu tergantung pada lama waktu yang diperlukan bakteri untuk masuk ke dalam tubuh. Untuk memastikan apakah terkena leptospirosis atau tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan urine. Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan darah dan cairan otak.
Leptospirosis dapat diobati dengan antibiotik untuk memusnahkan kuman. Selain itu dengan memberikan obat sesuai gejala secepat mungkin untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Jika diobati selagi masih awal, tingkat kesembuhan pasien umumnya akan lebih cepat. Namun bila sudah terjadi komplikasi, maka penderita perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapat pengobatan yang lebih lengkap. Sebab komplikasi akibat leptospirosis dapat melibatkan ginjal, hati, darah, dan otak. Biasanya komplikasi dan penanganan yang terlambat inilah yang menyebab kematian penderita wabah kencing tikus.
Agar Anda terhindar dari leptospirosis, perlu sekali melakukan pembersihan di area rumah. Pastikan di rumah Anda tidak ada ruang yang menjadi tempat tinggal tikus, bahkan tempatnya untuk berkembang biak. Pembersihan ini juga perlu dilakukan sebelum terjadi banjir.
Lalu, saat sedang terjadi bencana banjir, sebisa mungkin Anda menghindar dari air banjir. Apalagi jika ada bagian tubuh yang sedang mengalami luka. Karena melalui luka tersebut, kuman dapat mudah dengan masuk ke dalam tubuh. Anda bisa juga menghindari diri dari leptospirosis dengan mencuci tangan setelah memegang hewan peliharaan dan menghindari kontak langsung dengan urine hewan.
Nah, sudah tahu kan apa itu penyakit dari kencing tikus atau leptospirosis? Untuk itu, Anda perlu berhati-hati ya saat banjir melanda. Yuk share informasi ini terhadap keluarga dan kerabat Anda agar tidak ada yang menjadi korban dari leptospirosis. Dan usahakan agar membudayakan hidup sehat, karena lebih baik mencegah daripada mengobati.
Salam,
KALCare
Sumber :