Fatty liver adalah gejala awal yang dapat menimbulkan masalah pada organ hati dan gangguan fungsi hati. Fatty liver merupakan pembengkakan hati akumulasi dari trigliserida dan lemak lainnya yang berlebihan di dalam sel-sel hati.
Berdasarkan penyebabnya fatty liver dibedakan atas dua macam :
1. (AFLD/ alcoholic fatty liver disease)
terjadi akibat konsumsi alkohol yang berlebihan. Fatty liver jenis ini dapat terjadi dengan konsumsi lebih dari 300 ml alkohol per minggu.
2. (NAFLD / non alcoholic fatty liver disease)
Fatty liver jenis ini 80% disebabkan karena obesitas (kelebihan berat badan). Tercatat menurut data yang didapatkan di ASIA, 15-30% orang dewasa secara umum terkena NAFLD. Sisanya sekitar 4,5% mengalami AFLD. Namun, kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang NAFLD ini membuat orang tidak takut terjangkit fatty liver. Padahal, fatty liver adalah gerbang kerusakan dan kanker hati bila tidak ditangani.
Fatty liver jarang menimbulkan keluhan, karena penimbunan lemak ini terjadinya secara perlahan-lahan. Namun bila kondisi ini terus berlanjut, penderita fatty liver akan mengalami:
1. Perut terasa penuh
2. Terkadang daerah ulu hati terasa keras
3. Tidak nyaman atau nyeri tumpul pada daerah perut kanan atas
4. Lesu, mudah lelah dan lemas
5. Kadang kembung, mual dan muntah
6. Pada keadaan yang berat berat badan dapat menurun
Fatty liver dapat disebabkan antara lain oleh :
1. Kegemukan (obesitas) terutama di daerah perut
2. Kencing manis (diabetes)
3. Asupan lemak dan karbohidrat yang berlebihan
4. Kebiasaan minum alcohol yang berlebihan
5. Bahan kimia dan obat-obatan misalnya kortikosteroid, tetrasiklin, asam valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor kuning)
Tidak ada terapi khusus untuk menangani fatty liver, cara terbaik adalah menghentikan faktor penyebab (obesitas) atau diabetes (mengatur gula darah). Berikut beberapa saran untuk terapi pasien fatty liver :
– Menurunkan berat badan sebesar 0,5 kg per minggu secara bertahap bila menderita obesita
– Menurunkan lemak darah seperti kolesterol maupun trigliserida dengan diet maupun obat dari dokter
– Menurunkan kadar gula darah bila menderita diabetes
– Hindari minum alcohol
– Diet rendah lemak dan karbohidrat
– Makan makanan dengan gizi yang seimbang
– Tingkatkan aktivitas dengan melakukan olahraga secara teratur
– Pemberian antioksidan seperti vitamin E: Vitamin E (α- tocopherol) dengan dosis harian 800IU memperbaiki histologi hati pada pasien dewasa non-diabetic yang secara histologi terbukti NASH, dapat dipertimbangkan sebagai terapi lini pertama pada pasien dengan karakteristik tersebut.
– Gunakan Silymarin sebagai hepatoprotektor dan membantu mereduksi lemak.
Salam,