Bagaimana Keloid Dapat Muncul Pasca Operasi?
Operasi merupakan prosedur bedah untuk menyembuhkan dan meneliti gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu. Operasi ini dapat menyebabkan risiko timbulnya bekas luka pasca operasi. Bekas luka biasanya terjadi karena jaringan fibrosa atau jaringan parut yang terbuka di atas luka yang seiring berjalannya waktu akan samar dengan sendirinya.
Tetapi ada beberapa kasus jaringan parut yang tumbuh secara berlebihan, menebal, dan mengeras. Kondisi ini disebut sebagai keloid. Keloid cenderung tumbuh lebih besar daripada ukuran luka aslinya meskipun tumbuh di daerah tubuh yang tertutup sekalipun.
Penyebab munculnya keloid
Sebenarnya keloid tidak hanya muncul akibat luka bekas operasi saja. Tetapi dapat muncul pada bekas luka bakar, bekas tindik, luka tergores, hingga tercakar. Pada luka-luka tersebut, fibrosa akan mengalami pertumbuhan yang berlebihan pada kulit yang terluka. Sehingga pertumbuhan ini menyebabkan kulit menjadi menebal dan memiliki ukuran yang lebih besar daripada luka aslinya.
Umumnya keloid memiliki warna yang lebih gelap daripada warna kulit. Awalnya keloid menyerupai warna daging, mulai dari pink hingga merah tua. Tekstur keloid juga bergerigi dan tebal dibandingkan dengan kulit asli. Keloid bisa bertambah besar dengan berjalannya waktu. Kemunculan keloid ini bisa diiringi dengan rasa gatal. Keloid juga akan terasa nyeri jika ditekan atau jika terjadi gesekan pakaian. Walaupun begitu, keloid tidak membahayakan bagi tubuh Anda.
Menurut para ahli, keloid dapat diturunkan dalam keluarga melalui genetik. Sehingga seseorang yang orang tuanya memiliki keloid, maka orang tersebut juga akan mengalami keloid. Bahkan keloid dapat terjadi pada luka kecil, seperti jerawat yang pecah dan luka bekas suntik vaksinasi. Maka dari itu, orang dengan keturunan keloid disarankan untuk tidak melakukan tindik, tato, atau prosedur operasi jika kondisinya tidak terlalu mendesak.
Cara menghilangkan keloid
Pada beberapa orang, keloid yang muncul mungkin akan mengganggu penampilan Anda. apalagi jika keloid muncul di tempat yang terbuka, seperti lengan, atau kaki. Untuk itu ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan keloid berikut ini.
1. Operasi
Cara yang pertama adalah kembali melakukan operasi khusus untuk mengangkat keloid. Pada operasi ini, dokter akan memotong keloid. Walaupun begitu, cara yang satu ini dapat memberikan risiko munculnya keloid lain yang lebih besar. Sehingga dokter dapat melakukan operasi dengan tindakan lain seperti radiasi atau melakukan suntik steroid pada bekas luka.
2. Menyuntikan kortikosteroid
Cara selanjutnya untuk menghilangkan keloid adalah dengan suntik kortikosteroid. Namun metode ini cukup memberikan rasa sakit bagi yang melakukannya. Suntik kortikosteroid akan diberikan pada keloid secara rutin selama satu atau dua bulan sekali, hingga keloid menjadi kempis. Tetapi, bagian keloid tersebut tetap akan menyisakan warna kemerahan karena merangsang bagian pembuluh darah di area permukaan kulit. Sehingga Anda akan tetap memiliki bekas luka yang terlihat beda pada bagian kulit lainnya.
3. Menggunakan Cica Care
Cica Care merupakan produk dari KALBE yang dapat membantu Anda mengatasi keloid. Cica Care berbentuk lembar silikon gel dengan perekat yang dapat memberikan hidrasi dan efek mekanik untuk mencegah dan mengurangi keloid. Cara penggunaan Cica Care pun cukup mudah lho Fams. Anda hanya perlu menempelkan Cica Care pada keloid setelah jahitan operasi diangkat. Gunakan pada batas waktu yang ditentukan, kemudian lepas. Cica Care dapat dicuci dan digunakan kembali hingga tidak dapat dapat dibersihkan lagi. Kini, Anda bisa mendapatkan Cica Care lebih mudah di KALCare.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi keloid. Ingat, untuk mendapatkan Cica Care, Anda bisa langsung klik di sini saja ya. Temukan juga berbagai suplemen hingga krim untuk perawatan kulit hanya di KALCare.
Salam,
KALCare
Sumber:
https://www.popmama.com/pregnancy/birth/aulia-trisna/masalah-keloid-yang-timbul-setelah-operasi-caesar/4