Ancaman Psikologis Dari Toxic Relationship

Ancaman Psikologis Dari Toxic Relationship

Saat beranjak dewasa, seseorang belajar memberikan rasa cinta kepada lawan jenis selain keluarga. Namun terkadang, ada beberapa orang yang memanfaatkan rasa cinta pasangannya untuk melakukan hal-hal buruk dan menyebabkan terjadinya toxic relationship. Toxic relationship terjadi bila pada hubungan tersebut terdapat upaya menguasai pasangan.

 

Pada toxic relationship, salah satu pihak mencoba untuk mendominasi pihak yang lainnya. Bentuk dominasi dapat dilakukan dalam bentuk fisik, emosional, verbal, dan finansial. Meski demikian, perilaku toxic dalam hubungan sering tidak disadari oleh pelaku maupun korban. Sebab kebanyakan korban mengira ia pantas menerima perlakuan tersebut, atau pelaku berpikir bahwa tindakan mendominasi adalah hal yang normal dalam sebuah hubungan.

 

 

 

hati-hati toxic relationship dalam menjalani hubungan dengan pasangan

 

 

 

Maka dari itu, penting sekali untuk mengindentifikasi hubungan yang Anda jalani. Sehingga Anda tidak menjadi pelaku apalagi korban dalam toxic relationship. Nah, berikut ini merupakan tanda-tanda dari toxic relationship.

 

1. Menginginkan pasangan seutuhnya

 

Apakah Anda pernah dilarang pasangan saat hendak menemui teman, kerabat, atau bahkan orang tua? Jika iya, maka Anda termasuk dalam toxic relationship. Menurut dokter psikoanalisis Sue Kolod, mengisolasi pasangan dari kerabat merupakan upaya kendali dan manipulasi yang dilakukan untuk menghindari pihak yang dapat mengganggu kendalinya. Selain itu, seharusnya saat menjalin hubungan dengan pasangan, seharusnya Anda bisa menambah teman atau kerabat baru, bukan sebaliknya.

 

2. Mengarah ke hal yang negatif

 

Toxic relationship dapat membuat sikap Anda berubah menjadi negatif. Perubahan negatif di antaranya mudah marah, berkata kasar, atau melakukan tindakan kekerasan. Perubahan ini tentu tidak baik serta merugikan diri Anda sendiri serta orang lain.

 

3. Mengancam pasangan

 

Pasangan yang mengeluhkan sesuatu atau masalah yang sederhana dengan cara mengancam komitmen dalam hubungan merupakan pelaku toxic relationship. Contohnya jika satu pihak mengatakan tidak bisa melanjutkan hubungan karena sikap pasangannya yang terlalu dingin. Pernyataan ini akan membuat pasangannya menjadi takut dan tertekan dengan setiap langkah sehingga menghasilkan krisis komitmen. Padahal ancaman yang diberikan merupakan bentuk manipulasi lain yang dilakukan oleh pasangan dan bersifat racun.

 

4. Cemburu berlebihan

 

Beberapa orang beranggapan bahwa cemburu merupakan tanda bahwa pasangan mencintai Anda. Tetapi cemburu yang berlebihan malah sebenarnya tanda dari toxic relationship. Sebab jika pasangan Anda cemburu hanya karena melakukan interaksi dengan orang lain seperti berbicara, atau telepon dengan orang lain, hal itu bukanlah tanda sayang.

 

Apalagi jika pasangan mengetahui seluruh kata sandi media sosial hingga mengecek gawai setiap kali bertemu, itu merupakan bentuk ketidakpercayaan pasangan terhadap Anda. Jika Anda membiarkan tindakan tersebut terus berlanjut dengan alasan menghindari pertengkaran, ini salah. Sebab pasangan sedang melakukan kendali dan Anda akan kehilangan kebebasan diri sendiri.

 

5. Tidak menjadi diri sendiri

 

Menjadi diri sendiri dalam sebuah hubungan sangat penting. Sebab dengan menjadi diri sendiri, pasangan saling menerima satu sama lain baik kelebihan serta kekurangan. Sebaliknya, seseorang yang menginginkan pasangannya berubah menjadi orang yang lebih baik menunjukkan bahwa dirinya memegang kendali yang merujuk pada toxic relationship.

 

Selain itu, biasanya dengan menjadi diri sendiri, seseorang akan merasa lebih bahagia. Namun mengubah diri hanya demi kebahagiaan pasangan saja tidak baik lho. Seharusnya kebahagiaan kedua belah pihak dalam sebuah hubungan adalah kunci agar tetap harmonis. Nah jika Anda merasa tidak bahagia karena si dia mengatur kehidupan, bisa dikatakan hubungan yang dijalani salah.

 

Bahaya toxic relationship

 

 

 

toxic relationship dapat menyebabkan seseorang menjadi depresi

 

 

 

Toxic relationship biasanya tidak berujung pada hal yang baik. Sebab pihak yang memegang kendali merasa dirinya tetap berkuasa hingga terus menerus mengatur dan mengekang pasangannya. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan ada kekerasan fisik dalam hubungan tersebut. Dari sisi korban, toxic relationship tidak hanya sekadar kehilangan kebahagiaan tetapi juga psikologis. Sudah ada beberapa kasus bunuh diri yang disebabkan seseorang yang merasa tertekan karena toxic relationship.

 

Untuk itu, hindari toxic relationship baik saat berpacaran maupun setelah menikah. Sebab menjaga kesehatan mental Anda sama pentingnya seperti menjaga kesehatan fisik. Jangan sampai karena urusan cinta, Anda menjadi putus asa dan mengambil pilihan untuk bunuh diri. Bila Anda merasa atau melihat orang di sekitar Anda memiliki tanda-tanda depresi, segera hubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau email janganbunuhdiri@yahoo.com.

 

Terakhir, pastikan juga kesehatan fisik Anda tetap terjaga ya. Karena fisik yang sehat juga membantu Anda merasa lebih baik dan kuat. Silahkan klik di sini untuk membeli makanan sehat & alat kesehatan online mudah dan hemat. Sebab KALBE Store menjual produk nutrisi, makanan sehat, dan alat kesehatan terbaru.

 

Yuk hidup lebih berkualitas dan bahagia bersama KALBE Store!

 

Salam,

 

KALBE Store

 

Sumber:

Merahmuda.com

Herworld.co.id