Saat anak stres, ia akan cenderung menjauh dari orang tuanya, dan lebih mudah terpancing emosi. Hal ini dapat mempengaruhi suasana rumah Anda, bahkan membuat Anda frustasi. Lalu, apa saja yang harus dilakukan saat Anak mengalami stres? Berikut tips untuk mengatasi stres pada anak, menurut D’arcy Lyness, seorang psikolog khusus anak dan remaja:
- Tanyakan duduk permasalahannya pada anak. Bukalah pembicaraan dengan anak dengan menanyakan apakah ada yang salah dengannya. Coba tempatkan ia sebagai pusat perhatian Anda. Tunjukan sikap simpatik padanya, untuk memperlihatkan bahwa Anda peduli padanya.
- Dengarkan. Setelah menanyakan, dengarkanlah permasalahan anak dengan tenang, dan juga tunjukkan ketertarikan, kesabaran, kepedulian, dan keterbukaan. Hindari menyalahkan dan memberikan argumen bagaimana seharusnya ia menyelesaikan permasalahannya. Terkadang, yang dibutuhkan anak hanyalah orang untuk mendengarkan keluh kesahnya, lho.
- Respon cerita anak. Tunjukkan bagaimana Anda peduli, dan mengerti dengan apa yang sedang ia alami dengan memberikan respon yang simpatik. Ini akan membuat anak yakin bahwa, Anda sayang dan selalu mendukungnya.
- Bantu anak untuk berpikir apa yang harus ia lakukan. Jika terdapat sebuah permasalahan spesifik yang menyebabkan anak stres, bicarakan bersama apa yang sebaiknya dilakukan olehnya. Berikan beberapa ide untuk menyelesaikan masalahnya, namun biarkan ia yang memutuskan apa yang harus dilakukan. Jangan terlalu mendiktenya.
- Coba untuk mengalihkan perhatiannya. Saat anak terlihat lebih tenang, cobalah untuk mengubah topik, dan membuatnya merasa lebih positif dan relaks. Bantu ia untuk melakukan sesuatu yang dapat membuatnya merasa lebih baik, misalnya dengan mengerjakan hobinya. Anda bisa mengajaknya mendengarkan musik, melukis, atau berolahraga.
- Selalu ada di sampingnya. Bukan berarti Anda harus selalu mengikuti ke mana saja ia pergi. Terkadang anak pun juga memiliki saat di mana ia ingin sendiri, dan tidak mau diganggu, bahkan oleh orangtuanya sendiri. Jangan paksa ia untuk segera menceritakan permasalahannya pada Anda jika ia sedang berada pada fase ini, namun biarkan ia berbicara atas kemauannya sendiri. Di sisi lain, tunjukkan bukti bahwa Anda selalu bersedia mendengarkan saat Ia ingin bercerita.
- Bersabar. Sebagai orang tua, tentunya kita akan ikut sedih saat anak stres, dan tidak riang seperti biasanya. Tapi, ada baiknya untuk kita menahan diri agar tidak terburu-buru untuk menyelesaikan masalah. Ayah dan Ibu lebih baik berfokus pada bagaimana kita dapat menolong anak. Namun, biarkan anak belajar untuk menghadapi masalahnya sendiri. Anda bisa memintanya untuk menceritakan hasil akhirnya pada Anda saat suasana hatinya sudah membaik.
Salam,
KALBE e-Store